Padi Salibu
Tanam 1 Kali, Panen Berkali-Kali
Oleh : FERA
YUMARTI, SP
Budidaya salibu/ratoon adalah salah satu inovasi teknologi untuk memacu produktivitas/ peningkatan produksi melalui peningkatan IP (IndekPanen). Salibu merupakan tanaman padi yang tumbuh lagi setelah batang sisa panen ditebas/dipangkas, tunas akan muncul dari buku yang ada didalam tanah, tunas ini akan mengeluarkan akar baru sehingga suplay hara tidak lagi tergantung pada batang lama, tunas inibisamembelahataubertunaslagisepertipaditanamanpindahbiasa dengan kata lain tunas ini berfungsi sebagai penganti bibit pada sistim tanam pindah (ta-pin).
Akar tanaman padi salibu (kiri)
dan akar tanaman ratoon (tengah dan kanan)
Keuntungan Tanam Padi
Salibu
·
Meningkatkan produktivitas padi melalui peningkatanIP
(indeks panen).
·
Terjadinya penghematan biaya produksi terutama, untuk pengolahan tanah, tanam dan benih
·
Tingkat kemurnian benih lebih dapat dipertahankan
·
Waktu panen lebih cepat beberapa hari
TEKNIK/ TATA CARA PELAKSANAAN TEKNOLOGI SALIBU
· Tanaman induk MT1/tapin sebaiknya ditanam sistim legowo.
· 3 minggu sebelum panen sampai 2 minggu sesudah panen tanah dalam kapasitas lapang (lembab).
· Panen dilakuakan lebih awal
7-10 hari, untuk menjaga kesegaran batang bawah supaya tunas salibu banyak tumbuhnya.
· Setelah panen lakukan pembersihan gulma, ini bertujuan Jika tanah kering lakukan pengenangan 1-2 hari, kemudian keringankan.
· Pemotongan ulang batang sisa panen dilkukan pada
7-10 hari setelah panen,
tinggi pemotongan 3-5 cm dari muka tanah.
· Selama
1 minggu setelah pemotongan tanah dalam keadaan lembab, kemudian baru diairi.
· Pada umur 15-20 hari setelah pemotongan dilakukan penjarang/pembelahan rumpun yang anakannya banyak,
kemudian disulamkan pada rumpun yang tidak tumbuh.
· Pemupukan diakukan pada umur
20-25 hari setelah pemotongan,
kemudian diikuti dengan penyiangan. Dosispemupukn Urea 150 kg/ha+Ponska 150 kg/ha.
·
Varietas yang dapat digunakan sebagai tanaman induk pada teknologi salibu antara lain: Batang Piaman, Cisokan, Kurik Kusuik,
Anak Daro, Impari 21 Batipuh, Impari 12, Logawa,
Hipa-5, Hipa-3 danLokal Lumuik, Mandam Pulau.
KERAGAAN
TEKNOLOGI SALIBU DI BANDING TANAM PINDAH
Parameter
|
Teknologi Salibu
|
Tanam Pindah
|
Panen MT-1
|
Lebih awal 7- 10 hari
|
Biasa
|
Persiapan lahan
|
Pengendalian gulma, Pengenangan 2-3 hari
|
Pembersihan jerami sisa panen
|
Pemotongan
ulang
|
Tinggi pemotogan 3-5 cm,
Pada 7-10 hari setelah panen.
|
Pembersihan jerami
sisa panen
|
Pengolahan tanah
|
Tidak ada
|
Di bajak 2 x kali
|
Persemaian
|
Tidak ada
|
Ada
|
Tanam
|
Tidak ada
|
Tanam pindah
|
Pemupukan
|
Awal sesuai rekomendasi dan susulan ditingkat 20 -25 % dari rekomendasi
|
Sesuai rekomendasi Setempat
|
Penjarangan
|
Penjarangan dilakukan
umur 15-20hari
|
Ada,
umur 25-30 hari
|
Penyulaman
|
Penjarangan dilakukan
umur 15-20hari
|
Ada,
umur 25-30 hari
|
Pengendalian gulma (siang)
|
Lebih awal dan membenam jerami bersamaan penyiangan
|
Standar PHT
|
Pemeliharan
|
Standar PHT
|
Standar PHT
|
Umur Panen
|
Lebih awal 20 % dari umur biasa
|
Biasa
|
Hasil
|
110-115% dari hasil tanam pindah
|
100 %
|
POTENSI HASIL